BISNIS TIKET PESAWAT ONLINEBISNIS TIKET PESAWAT ONLINE
Direkomendasikan bagi Anda yang ingin memiliki dan mengelola bisnis penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, cepat, dan aman. KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

KOLEKSI WALLPAPER FOTO PESAWAT TERBANG :


Kapal selam pertama sepenuhnya dibuat di Korea Selatan

Kapal selam pertama sepenuhnya dibuat di Korea Selatan. Info sangat penting tentang Kapal selam pertama sepenuhnya dibuat di Korea Selatan. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Kapal selam pertama sepenuhnya dibuat di Korea Selatan

Kapal selam pertama sepenuhnya dibuat di Korea Selatan Kotabumi Selain itu semakin tajamnya rivalitas aturan Parpol, benturan antar elit politik serta ketidak puasan atas kepemimpinan dalam semua jenjang. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan karena hal tersebut merupakan tatanan yang digali dari dasar budaya bangsa Indonesia. Selain itu empat pilar kehidupan berbangsa dan benegara yang harus dijadikan landasan dalam membangun bangsa Indonesia.Empat pilar itu masing-masing Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan RI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kepala Bidang Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod P H Madyoputro mengatakan, faktor pemicu konflik seperti peristiwa.Selain peristiwa, pemicu konflik adanya endapan potensi karena tindakan aparat kurang tepat juga bisa menyebabkan menjadi penyebab.Selain itu faktor pemberitaan yang berlebihan sehingga memperuncing masalah, ujar dia. Kabag Pengumpulan Data dan Penyaringan Informasi Biro Humas Pemerintah Provinsi Sumsel, Soni Maharani, M.Hum mengatakan, di Sumsel pemicu konflik memang ada seperti permasalahan tanah. Namun, Pemerintah Provinsi Sumsel terus mengantisipasi permasalahan tersebut dengan terus melaksanakan dialog.Lebih lanjut dia mengatakan, namun sejak era reformasi peran pemerintah dalam mengatasi konflik berkurang. Hal ini karena pemerintah antara lain sebagai mediator, kata dia."Alhamdulillah Sumsel tetap aman dan terkendali dan kesemuanya itu berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat," ujar dia. Ketua IJTI Sumsel, Purwantoro mengatakan, diskusi ini sebagai upaya supaya di daerah ini tidak terjadi konflik.Oleh karena itu pihaknya mengadakan diskusi supaya para wartawan lebih memahami dalam menyampaikan pemberitaan yang profesional, tambah dia. Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Soeparno mengatakan, kapal selam pertama dari tiga unit yang dipesan dari Korea Selatan, akan selesai pada 2015. "Untuk yang pertama diperkirakan selesai pada 2015," katanya, di sela Rapat Pimpinan TNI 2012 di Mabes TNI, Jakarta, Rabu. Ia menegaskan kontrak pengadaan tiga kapal selam baru untuk TNI Angkatan Laut telah ditandatangani antara Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginering (DSME). Kontrak tersebut ditandatangani pihak Kemhan RI diwakili oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, sedangkan pihak DSME diwakili oleh President & CEO DSME Sang-Tae Nam pada Desember 2011. Kasal menambahkan, untuk kapal selam pertama itu sepenuhnya dibuat di Korea Selatan, dan dua unit sisanya akan dikerjakan bersama antara Indonesia dan Korea Selatan untuk selanjutnya sepenuhnya dikerjakan Indonesia yakni PT PAL. Senada dengan Kasal, sebelumnya Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjelaskan dalam kontrak itu ada ketentuan mengenai mekanisme alih teknologi mulai dari awal hingga akhir pengadaan selesai seluruhnya. "Artinya dari awal pembelian proses alih teknologi itu sudah berjalan, yakni dengan mengirimkan sejumlah teknisi yang masa kerjanya masih panjang untuk melihat langsung proses pembuatan kapal selam itu," ujar Wamenhan. "Pengadaan sumber daya manusia yang akan dikirim ini menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia, khususnya PT PAL. Dan jumlahnya relatif besar minimal 50 orang," ujar Sjafrie. Pada pengadaan tahap kedua, para teknisi yang telah dikirimkan tersebut diharapkan mulai terlibat dalam hal-hal teknis menyangkut pembuatan kapal selam. "Nah disini mulai ada interaksi fisik langsung para teknisi kita dalam proses pembuatan kapal selam. Jadi, peran negara produsen sudah sekitar 50 persen diambil oleh para teknisi kita," tutur dia. Sjafrie menambahkan selama proses pembuatan dua kapal selam itu selain menyiapkan dan mengirimkan para teknisi juga sudah dibangun pula galangannya. "Sehingga semua ini berjalan paralel," katanya.


Powered By : Blogger